Kedua almarhum yakni Tata Rasyid, juru kunci Gunung Bawakaraeng, warga lingkungan Pattapang Desa Lembanna Kecamatan Tinggi Moncong Kabupaten Gowa dan Bang Herman, aktivis pecinta alam warga dusun Pakalli Desa Alatengngae Kecamatan Bantimurung Kabupaten Maros.
Beberapa aktivis lingkungan di Maros mengaku sangat berduka atas kepergian tokoh yang mereka sangat cintai itu.
2 Tokoh Pecinta Alam Sulsel, Bang Herman dan Tata Rasyid (dok ist)
Direktur Lembaga Bumi Mentari, Ilham Lahiya mengatakan kedua tokoh ini merupakan sosok yang sangat dihormati dan dikagumi para pecinta alam dan penggiat alam bebas.
Menurut Ilham, banyak pesan yang ditinggalkan keduanya seperti pentingnya menjaga kelestarian lingkungan, menjaga hijaunya hutan dan lembah serta pentingnya kebersamaan dan kekompakan bagi sesama penggiat alam bebas.
Salah seorang pendiri organisasi pecinta alam tertua di Maros, Divisi Remaja Pecinta Alam (DIRJAPA), Sudirman mengatakan Almarhum Bang Herman merupakan sesepuh para pendaki gunung dimana kiprahnya di dunia pecinta alam dimulai saat mendirikan salah satu Kelompok Pecinta Alam tertua di Sulsel yakni Libra Double Cross serta berkontribusi dalam mencetuskan Kode Etik Pecinta Alam Indonesia dalam Gladian Nasional Pecinta Alam IV tahun 1974 di Ujung Pandang yang sampai saat ini masih dipergunakan dan dipegang teguh berbagai perkumpulan pecinta alam di seluruh Indonesia.
Sementara, Almarhum Tata Rasyid menurut Sudirman merupakan orang tua yang selalu peduli dan menganggap ribuan pendaki yang ke Lembanna untuk mendaki Gunung Bulusaraung seperti anaknya sendiri sehingga wajar jika dikatakan "Bapak Para Pendaki Sulsel". (maros fm news department)
Post a Comment