Proyek kerja sama Sistem Penyediaan Air Bersih (SPAM) Regional Mamminasata (Makassar, Maros, Gowa, dan Takalar) Telah disetujui dan ditandatangi dalam Rapat Paripurna DPRD Sulsel, senin kemarin (6/3/2017).
Proyek SPAM regional tersebut akan mengalirkan air 1.000 liter per detik diambil dari air baku kawasan Bendungan Bili-Bili, akan didistribusikan ke Makassar sebesar 600 liter per detik, Gowa 200 liter per detik, Maros 130 liter per detik, dan sisanya dialokasikan ke Takalar sebanyak 70 liter per detik.
Proyek SPAM regional tersebut akan mengalirkan air 1.000 liter per detik diambil dari air baku kawasan Bendungan Bili-Bili, akan didistribusikan ke Makassar sebesar 600 liter per detik, Gowa 200 liter per detik, Maros 130 liter per detik, dan sisanya dialokasikan ke Takalar sebanyak 70 liter per detik.
Anggota DPRD Sulsel, Irfan AB (Kanan)
Anggota DPRD Sulsel, Irfan AB mengatakan dengan adanya IPA ini maka diharapkan dapat menjawab ketersediaan air bersih, mengingat jumlah penduduk Mamminasata terus bertambah per tahunnya mencapai lebih 300 ribu jiwa, yang saat ini sudah mencapai lebih 1,9 juta jiwa.
Terkait hal tersebut, Direktur PDAM Maros, Abdul Baddar dikonfirmasi pada selasa (7/3/2017) mengatakan sangat menyambut baik proyek tersebut.
Menurutnya dari pembangunan proyek SPAM ini, maka 130 liter per detik tersebut akan dibagi untuk Kecamatan Moncongloe dan Marusu masing-masing sebanyak 50 liter perdetik, Bandara 20 liter per detik dan sisanya 10 liter per detik untuk area sekitar bandara.
Diakuinya PDAM Maros saat ini baru memproduksi sekitar 290 liter per detik padahal secara ideal untuk memenuhi kebutuhan pelanggan harus menyiapkan sekitar 500 liter per detik.
Produksi air baku tersebut berasal dari 4 Intalasi Pengolahan Air (IPA) yang ada di Maros yakni IPA Bantimurung 120 liter per detik, IPA Pattontongang 90 liter per detik, IPA Tanralili 60 liter per detik dan IPA Majannang 20 liter perdetik.
Baddar berharap dengan adanya persetujuan dan penandatanganan Proyek SPAM Mamminasata tersebut bisa terealisasi secepatnya dan dapat memberi kualitas hidup yang lebih baik kepada warga Megapolitan Mamminasata khususnya Kabupaten Maros.
Adapun proyek tersebut dianggarkan melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dari dana hibah senilai lebih Rp 2 triliun untuk pembangunan Instalasi Pengelolaan Air (IPA), yang meliputi 4,8 hektare di Wilayah Kabupaten Gowa. (maros FM news department)
Post a Comment