Kerajaan Adat Marusu sebagai salah satu kerajaaan tertua Maros, hingga saat ini masih mempertahankan tradisi dalam upaya melestarikan adat istiadat di Kabupaten Maros.
Salah satu upaya Kerajaan Adat Marusu dalam pelestarian tradisi budaya tersebut yakni dengan melaksanakan upacara Adat Budaya Tahunan "Katto Bokko" atau "Upacara Panen Raya" rabu, (15/3/2017) di Istana Balla Lompoa Marusu, Lingk. Kassikebo, Jalan Taqwa No. 9 Kelurahan Baju Bodoa Kecamatan Maros Baru Kabupaten Maros.
Upacara Panen Raya ini dilaksanakan bekerjasama Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Maros yang merupakan lanjutan dari Upacara Mappalili' yang dilaksanakan bulan November 2016 lalu untuk memulai musim tanam di Maros.
Pemangku Adat Kerajaan Marusu, A. Abd. Waris Karaeng Sioja dalam prosesi penerimaan hasil panen raya dalam upacara Katto Bokko di Istana Balla Lompoa Marusu Kabupaten Maros (15/3/2017) (dok. maros fm)
Pemangku Adat Kerajaan Marusu, A. Abd. Waris Karaeng Sioja dalam prosesi penerimaan hasil panen raya dalam upacara Katto Bokko di Istana Balla Lompoa Marusu Kabupaten Maros (15/3/2017) (dok. maros fm)
Pemangku Adat Kerajaan Marusu, A. Abd. Waris Karaeng Sioja mengatakan perayaan Katto Bokko ini merupakan salah satu wujud rasa syukur kepada Ilahi untuk hasil panen padi yang melimpah tiap tahunnya serta sebagai upaya menjaga nilai-nilai tradisi dan kebersamaan serta gotong royong masyarakat.
Karaeng Sioja menjelaskan padi tidak akan dipanen sebelum perayaan Katto Bokko ini karena sudah menjadi tradisi turun temurun dan sebagai ritual panen yang menandai musim panen padi telah dimulai.
Sementara salah seorang anggota keluarga Kerajaan Marusu, H. Muslimin menjelaskan "Katto" yakni kegiatan memanen padi secara tradisional yaitu dengan menggunakan ani-ani untuk memotong tangkai buah padi. Adapun "Bokko" yakni tangkai buah padi yang dikumpulkan dan diikat dalam satu rumpun besar.
Padi ini kemudian diarak puluhan masyarakat secara bergantian dari sawah menuju istana Balla Lompoa yang berjarak sekitar 1 kilometer. Setibanya di halaman Balla Lompoa, arak-arakan padi ini kemudian disambut dengan prosesi penerimaan oleh Raja Adat Marusu ke-24 Andi Abd. Waris Karaeng Sioja.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kabupaten Maros, Rahmat Burhanuddin berharap tradisi seperti ini bisa terus dilestarikan sehingga generasi muda saat ini tidak lupa pada adat istiadat masa lalu. (maros fm news department)
Post a Comment