Sekarang ini, sulit rasanya membayangkan untuk berpisah dengan ponsel pintar atau komputer anda selama lebih dari beberapa jam.
Di Australia, seperti yang kami kutip dari Radio ABC Australia, Abbey Mardon 'membuang' ponsel pintar, laptop, dan semua piranti teknologi yang dimilikinya sebagai bagian dari kampanye 'Kelaparan 40 Jam' atau 40 Hour Famine, yang dicetuskan organisasi World Vision Australia.
Kampanye ini mampu menggalang 200 juta dolar (atau setara Rp 2 triliun) di seluruh Australia untuk menolong mereka yang hidup dalam kemiskinan di seluruh dunia.
Masyarakat yang ikut ambil bagian dalam kampanye ini diminta untuk melepaskan sesuatu yang penting bagi mereka, seperti makanan, furnitur, listrik, dan bahkan berbicara.
Abbey memilih untuk melepas semua teknologi yang diciptakan selama 40 tahun terakhir (yang meliputi email, internet, ponsel, dan microwave) dan mengatakan, pengalaman ini memberinya kesempatan untuk melakukan sejumlah hal favoritnya.
"Saya sangat menikmati waktu di mana saya tak harus memantau Facebook dan merasa harus waspada akan segala sesuatu yang terjadi, saya sadar meski ada waktunya untuk membuka Facebook (tetap terhubung dengan teman-teman), saya menikmati kondisi tak terikat dengan hal tersebut dan saya mampu menikmati waktu saya dengan orang-orang," ceritanya.
Penggunaan teknologi secara tepat memang sangat menguntungkan manusia dalam mempermudah aktifitas kehidupan, namun ternyata diakui penggunaan yang tidak bijak bisa juga mendatangkan berbagai gangguan seperti gangguan sosial yang membuat orang yang ada disekitar kita terasa lebih jauh, serta mudahnya mengeluarkan "cacian" saat berbincang atau meninggalkan komentar pada suatu postingan Facebook atau media social lainnya disebabkan tidak adanya komunikasi tatap muka. (bsfm inspiration department)
Subscribe to:
Post Comments
(
Atom
)


Post a Comment