NEWS

Tuesday, 20 October 2015

SELASA : PEMUTARAN "PEJUANG DARI GUA PURBAKALA" DI UNHAS

Pemutaran Film "Pejuang Dari Gua Purbakala" dilaksanakan hari ini, Selasa, 20 Oktober 2015, Pukul 09.00 wita di Auditorium Prof. A. Amiruddin Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin Makassar dan dibuka untuk Umum Dan Gratis.

Salah satu scene dalam film dokumenter "Pejuang Dari Gua Purbakala" yang memperlihatkan aktivitas tambang marmer di area Karst Maros (dok. bsfm/ist)

"Pejuang Dari Gua Purbakala" Sebuah Film Dokumenter karya 2 anak muda makassar dan Maros diajang Eagle Awards Documentary Competition 2015 "Merajut Indonesia" yang mengangkat kisah perjuangan kelompok pemuda melestarikan kawasan karst dengan cara yang unik.

Salah satu Director "Pejuang Dari Gua Purbakala", Nurtaqdir Anugrah yang akrab disapa Abel kepada BSFM mengungkapkan, agar warga atau siapapun yang memiliki kepedulian terhadap Karst baik dari akademisi, media, kelompok pencinta alam, pemerhati karst, aktivis lembaga dan masyarakat atau siapapun itu yang tidak sempat disebutkan, agar mendukung langkah kecil ini dengan meramaikan acara pemutaran film dokumenter tersebut.

Langkah lain yang bisa dilakukan untuk mendukung film dokumenter yang sementara berkompetisi di event bergengsi tingkat nasional ini, adalah dengan Vote Film Dokumenter "Pejuang Dari Gua Purbakala" menjadi "Film Favorite Pemirsa" Tahun Ini dengan cara vote di web berikut :

http://eagleawards-doc.com/vote/detail/1

Sinopsis film tersebut bercerita tentang Iwan (35th) beserta dengan kelompok pemuda desa yang lain, mencoba mencari cara dan jalan untuk melakukan perlindungan terhadap kawasan karst maros.

Gugusan karst maros merupakakan sebuah gugusan yang memiliki fungsi perlindungan bagi species endemik dan sebagai penyimpan cadangan air. Gugusan terbesar kedua di dunia ini, selain memiliki fungsi ekologi gugusan karst juga menyimpan peninggalan pra-sejarah berupa “lukisan dinding gua” yang sudah berusia ratusan ribu tahun. Sebuah peninggalan pra sejarah yang penting bagi catatan peradaban dunia.Namun semua kekayaan tersebut kini sudah hilang sebagian dan sebagian yang lain dalam ancaman kepunahan akibat eksploitasi pertambangan yang tidak pernah memperhatikan persoalan ekosistem dan tidak pernah menghargai peninggalan pra-sejarah sebagai aset peradaban.

Sebuah upaya penyelamatan besar dengan cara yang sederhana namun sebuah perjalanan penyelamat yang kompleks dan tidak sederhana. (bsfm news department)


Post a Comment

 
Copyright © 2014 102,3 Maros FM, Dari Maros Untuk Indonesia. Designed by Maros Enterprise.