Chaidir, kamis (07/1/2016) sekitar pukul 10.30 Wita langsung melakukan peninjauan untuk melihat langsung kondisi sekolah tersebut.
Sejak didirikan sekitar tahun 70an, SDN ini kekurangan ruang belajar dan mendapat sorotan media setelah salah satu alumninya mengeluhkan kondisi tersebut.
Selengkapnya : DIPISAHKAN KAIN GORDEN, DUA KELAS DALAM SATU RUANGAN DI SDN 235 TEKOLABBUA MAROS
Chaidir melihat kondisi tersebut memang harus segera ditindaklanjuti karena melihat kondisi sesak yang dialami para murid dan guru yang harus berdesak-desakan dalam sebuah ruangan padahal idealnya setiap kelas harus berada dalam ruangan terpisah.
Didepan para guru, kepala sekolah dan murid-murid, Chaidir memberi motivasi dan semangat kepada mereka agar optimis semoga tahun 2016 ini sudah bisa mendapat tambahan ruang kelas yang baru.
Chaidir mengatakan, untuk saat ini kita akan fokus dulu ke rencana penambahan kelas di SDN 235 Tekolabbua, namun untuk SDN Inpres 159 yang berdekatan dengan sekolah SDN 235 ini dimana rumah dinas gurunya sudah roboh dan lapangannya tentu juga akan menjadi perhatian.
Untuk saat ini, Pihak DPRD Maros sementara melakukan komunikasi dan mengklarifikasi permasalahan tersebut ke Pihak Dinas Pendidikan Maros, karena disinyalir adanya kelalaian Pihak Dinas Pendidikan dalam memediasi kebutuhan tersebut. Menurut pihak sekolah, sudah beberapa kali memasukkan proposal penganggaran ke pihak dinas namun tidak pernah terakomodir ke Panitia Banggar Komisi III DPRD Maros.
Kepala Sekolah SDN 235 Tekolabbua, Abdul Azis kepada bsfm menyampaikan ungkapan terima kasih atas kunjungan dan respon pihak DPRD Maros tersebut dan berharap betul-betul bisa terealisasi di 2016 ini untuk penambahan ruang belajar di sekolahnya. (bsfm news department)
Post a Comment