Beberapa guru sekolah dasar di Kabupaten Maros, Sulsel mengajar siswanya dengan cara-cara yang kreatif dan efektif.
Misalnya salah seorang guru SDN 189 Inpres Cambajawa, Abd Azis yang menggunakan teknik bambu yang dijadikan seperti tusuk sate untuk mengajarkan penjumlahan dan pengurangan sehingga pelajaran matematika yang biasanya menjadi momok, kini lebih disenangi para siswa.
Azis sabtu kemarin (20/8/2016) menjelaskan siswanya kini melakukan penjumlahan dan pengurangan dengan cara bermain sehingga menjadi terlibat aktif dalam pembelajaran karena senang dengan permainan tersebut.
Irmawati, Guru Kelas III SDN 172 Inpres Limapoccoe Maros sedang mengajar siswanya dengan teknik gambar dan metode 5W 1 H (dok. usaid prioritas)
Guru lainnya yang mengajar mata pelajaran Bahasa Indonesia, Badaria dari SDN 178 Bontoa Maros mengajar siswa kelas IV mengarang dengan cara efektif dan sederhana.
Tiap hari Badaria meminta para siswa menuliskan kegiatan hariannya yang baru dengan cara singkat. Kemudian di akhir minggu, mereka dituntun merangkai semua kalimat yang disusun selama lima hari sebelumnya dalam sebuah karangan singkat.
Badaria mengatakan dengan cara ini, siswa-siswanya kini sudah pandai mengarang dengan tulisan lumayan panjang. Ia sebut metode bimbingannya “Cahasi” (Catatan Harian Siswa) dan merupakan bagian dari upaya ibu ini untuk menggerakkan literasi.
Lain lagi dengan Irmawati Guru Kelas III SDN 172 Inpres Limapoccoe. Irmawati menggunakan buku besar untuk mengajar siswa bercerita. Buku besar tersebut berisi gambar dengan berbagai cerita seperti cerita berkebun, rumah kakek, dan lain-lain.
Siswa kemudian diminta untuk berpasangan dan bertanya pada sahabatnya; apa ceritanya, dimana? Siapa? Kapan? Mengapa? Yang mana? Bagaimana? Dari hasil pertanyaan itu dirangkum jadi satu tulisan sendiri, dan diceritakan sendiri dengan bahasa mereka sendiri.
Irmawati mengatakan dengan teknik ini, maka siswa akan semakin rajin bertanya dan menyusun kalimat dengn prinsip 5W 1H, yang biasa digunakan para wartawan.
Koordinator Fasilitator Daerah USAID PRIORITAS Maros. Alimuddin Assagaf menanggapi hal itu mengatakan banyaknya praktik baik di Maros tak lepas dari kepala sekolah yang semakin mengetahui bagaimana menilai kinerja guru dalam pembelajaran.
Alimuddin menjelaskan dalam pertemuan rutin antar kepala sekolah, mereka diarahkan untuk semakin mengetahui cara menilai fakta-fakta pembelajaran di sekolah, sehingga hasil evaluasinya benar-benar bisa meningkatkan kualitas pembelajaran di sekolah-sekolah di Maros. (maros fm news department)
Sunday, 21 August 2016
TINGKATKAN KUALITAS PENDIDIKAN, GURU SD DI MAROS SEMAKIN KREATIF
Posted by Maros FM on 1:39 pm in News Pendidikan | Comments : 0
Subscribe to:
Post Comments
(
Atom
)


Post a Comment