Bupati Maros, HM Hatta Rahman menyerahkan Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) kepada seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dilingkup Pemkab Maros. Penyerahan dilakukan di Lapangan Pallantikang Pemkab Maros usai pelaksanaan upacara Senin (6/1/2020).
DPA ini menjadi rujukan setiap OPD dalam melaksanakan kegiatan dalam setahun. DPA ini berisi tahapan uang persediaan atau ganti uang (UP/GU), tambah uang (TU) dan belanja langsung (LS) berdasarkan arus kas.
Setelah penyerahan DPA ini, setiap OPD sudah bisa melaksanakan program kerjanya sesuai yang anggaran yang tertera di DPA.
![]() |
| Keterangan Gambar : Bupati Maros Hatta Rahman saat memberikan dokumen pelaksanaan anggaran kepada OPD (Ist) |
Bupati Maros Hatta Rahman mengatakan, tahun ini merupakan tahun terakhir dirinya mengelola APBD sebagai Bupati Maros karena Februari tahun 2021 mendatang dirinya akan digantikan oleh Bupati yang baru.
Kata Hatta, Tahun ini tugas pemerintah adalah mengukur keberhasilan. Yang belum tuntas semoga pihaknya bisa selesaikan disisa satu tahun ini termasuk pengentasan kemiskinan.
Diketahui, Untuk OPD yang paling besar nilai DPA-nya masih Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) dan Dinas Pendidikan.
Lanjut Bupati dua periode ini menjelaskan, PUPR paling banyak menyerap anggaran itu pembangunan dan perbaikan jembatan selain jalan masih kita anggarkan karena masih ada yang belum tuntas perbaikannya. Sedangkan Diknas perbaikan sekolah,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Dinas PUPR Alfian Amri mengatakan, dirinya belum tahun alokasi anggaran untuk pembangunan jembatan pasalnya anggaran yang diberikan masih bersifat gelondongan.
Kata Alfian, Untuk pembagiannya itu nanti dijabarkan dalam RKA (Rencana Kegiatan Anggaran-red) sedangkan DPA yang diserahkan belum diuraikan, jadi untuk nominal pasti anggaran jembatan belum tahu.
Senada dengan hal tersebut, Kepala Dinas Pendidikan M. Takdir juga belum melihat penjabaran anggaran Diknas. Meski begitu, Takdir menyebut Diknas berbeda dengan PUPR karena anggaran yang paling besar oleh Diknas bukan infrastruktur namun gaji guru.
Kata Takdir, Belanja tidak langsung diknas atau gaji guru mencapai itu mencapai ratusan Miliar karena memang guru di Maros mencapai ribuan hingga belanja gaji guru sangat besar.
(marosfm news department)


Post a Comment